Opini

Kanker Endemik Indonesia “Korupsi”

×

Kanker Endemik Indonesia “Korupsi”

Sebarkan artikel ini

OPINI– Setiap Tanggal 4 Februari diperingati sebagai Hari kanker sedunia. Union for Inernational Cancer Control (UICC) yang menginisiasi gerak ini dalam rangka mendukung deklarasi kanker dunia pada tahun 2008. Tujuan utamanya adalah untuk menurunkan dampak akibat penyakit kanker (kematian).

Berawal dari UICC yang kemudian di amini oleh PBB, Pemimpin Lembaga Pemerintah dan Organisasi Kanker Dunia serta di dukung oleh WHO sehingga bersepakat untuk mentandatangani kesepakatan bersama yang berisikan tentang melawan kanker terkenal dengan “Piagam Paris.

Click Here

WHO mengatakan 70 persen kematian akibat kanker terjadi di Negara-negara yang secara ekonomi kurang berkembang. Kasus kanker terus meningkat dari tahun ke tahun.

Ada sekitar 8,1 juta jiwa positif kanker dan 5,2 juta jiwa meninggal pada 1990 meningkat tajam menjadi 14,1 juta jiwa positif kanker dan 8,2 juta jiwa meninggal pada 2012. Perkiraan akan terus meningkat menjadi 13,1 juta jiwa meninggal pada tahun 2030 yang di sebabkan oleh kanker.

“Korupsi” Kanker Endemik Indonesia

Akibat yang di sebabkan dari semua jenis kanker pada dasarnya sama berbahaya dan dapat mengakibatkan kematian. Akan tetapi ada jenis kanker yang paling berbahaya dari jenis kanker lainnya, yakni Kanker Endemik Indonesia yang sering di sebut dengan (Penyakit/Virus Korupsi yang menjangkiti bangsa Indonesia).

Virus korupsi di Indonesia belum ada tanda-tanda akan berhentipenyebaran, cenderung lebih massif dan bertambah banyak dari tahun ke tahun.

Kasus korupsi di Indonesia sudah memasuki tahap kronis atau stadium akhir (IV). Artinya kondisinya sudah sulit untuk dilakukan penyembuhan. Meski banyak operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan KPK, pengungkapan kasus oleh Kejaksaan dan  pihak Kepolisian, hal tersebut belum mampu membuat penekanan pada jumlah atau memutus mata rantai kasus korupsi.

Jalan Akhir dengan ke-Imanan

Manusia apabila sudah terjangkit kanker korupsi stadium IV maka penanganan hanya ada satu jalan yakni dengan keimanan pada Tuhan. Semakin tebal keimanan manusia pada Tuhannya dapat di pastikan tidak akan mempan akan kanker korupsi kepadanya.

Memiliki dan mengetahui dosis (kadar) keimanan kepada tuhan hanya manusia yang bersangkutanlah yang mengerti.

Melihat penyebab dari tindak korupsi adalah sikap hidup rakus, tamak, dan serakah. Akibat yang di timbulkan tindak korupsi antara lain menimbulkan kesenjangan sosial dan kemiskinan.

Dampak yang fatal bahkan dapat mengakibatkan kematian bagi orang-orang yang terdampak secara secara langsung.

Hal tersebut mencerminkan bahwa manusia yang melakukan korupsi dapat di pastikan tidak memiliki iman kepada Tuhan. Manusia yang tidak mudah goyah dan tebal imannya Insallah akan terhindar bahkan sembuh dari kanker korupsi.

Manusia perlu meluruskan apa yang dinamakan dengan iman, iman artinya percaya dan iman sendiri berarti adalah membernarkan dan menyakinkan dengan hati, diucapkan dengan lisan, dan diamalkan dengan perbuatan.

Maka untuk umat beragama terutama bagi umat muslim pengertian iman adalah beriman kepada Tuhan (Allah) dengan membenarkan dengan hati bahwa Allah swt itu benar-benar ada (Wujud) dengan segala sifat-sifatnya dan kesempurnaan-nya. Serta pengakuan itu di ucapkan dengan lisan, dan dibuktikan dengan amal perbuatan secara nyata yakni dengan menjalankan perintah dan menjauhi larangannya.

Instansi-instasi baik pemerintah maupun swasta perlu melaksanakan kegiatan rohani keagamaan yang rutin, jangan hanya 1 bulan sekali apabila memungkinkan kegiatan rohani dilakukan setiap hari. Hal ini guna untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT, sehingga Kanker Endemik Indonesia “Korupsi” bisa musnah dari bumi pertiwi.

Penulis : Syaiful Risal (Akademisi)

Eksplorasi konten lain dari Sekilas Indonesia

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan Membaca

%d