DaerahHuKrim

Sering Ditinggal Konsultan, Proyek USB SMK  Dikeluhkan Pelaksana Lapangan

×

Sering Ditinggal Konsultan, Proyek USB SMK  Dikeluhkan Pelaksana Lapangan

Sebarkan artikel ini
Bangunan USB SMK, pengerjaan Turap dan wawancara dengan pelaksana lapangan

LEBAK, SEKILASINDO. COM-Proyek Pembangunan gedung Unit Sekolah Baru (USB) SMK yang berada di Desa Parungsari Kecamatan Wanasalam disinyalir kurang perhatian dan pengawasan dari konsultan.

Hal ini tentunya akan membuat pekerjaan rawan tidak sesuai Spek dan terbengkalai.

Click Here

Budi, pelaksana lapangan menuturkan konsultan maupun pengawas proyek jarang berada di lokasi, sehingga sering terjadi miskomunikasi tentang pekerjaan.

“Konsultan jarang berada disini, kita aja sering kerepotan, bahkan pernah tekor. Ya rugi lah pak, kita pernah kerjakan tahap pengerjaan akan tetapi setelah selesai dianggap tidak sesuai oleh konsultan dan pengawas, jadi ga dibayar, coba kalau konsultannya standbye disini, tentunya hal demikian tidak akan terjadi, makan gaji buta itumah,” ujarnya.

Masih kata Budi, pengerjaan proyek tidak semua menjadi tanggung jawab kontraktor yang baru, walaupun bangunan oleh kontraktor yang lama ada kekurangan.


“Gedung sekolah oleh kontraktor yang lama banyak kekurangan, itu kalau hujan pasti bocor pak, belum lagi yang retak, namun kami sebagai pelaksana dari kontraktor yang baru hanya melaksanakan yang ada dalam RAB saja, seperti lapangan, dan pagar,” terangnya.

Atikah, warga sekitar lokasi bangunan membenarkan konsultan jarang berada di lokasi proyek dan hanya sesekali ada. “Jarang ada pak konsultannya, paling hanya sesekali datang, itupun sambil bawa anaknya. Gimana mau benar itu bangunan, ya kita mah sebagai warga cuma jadi penonton, mau gimana lagi,” imbuhnya.

Perlu diketahui, proyek miliaran tersebut sempat mangkrak ditahun 2018 sehingga di lelang ulang dan diteruskan  ditahun 2019 oleh kontraktor yang berbeda. Pemprov Banten melalui Disdikbud Banten telah menggelontorkan Rp 2.370.882.000, dari sumber anggaran APBD Provinsi Banten TA 2018.

Di tahun 2019, untuk pengerjaan tersebut digelontorkan kembali Rp.1.386.000.000, dengan kontraktor CV. Mega Prima, dan konsultan pengawas CV. Ciepa Mandiri Konsulindo.

(Bcx)