EkBisHuKrim

Bela Anggotanya karena Merasa Ditipu PT Rifan Financindo, Lidik Pro Gelar Aksi di BNI Bulukumba

×

Bela Anggotanya karena Merasa Ditipu PT Rifan Financindo, Lidik Pro Gelar Aksi di BNI Bulukumba

Sebarkan artikel ini

BULUKUMBA, SEKILASINDO.COM – Lidik Pro DPD Bulukumba menggelar aksi di depan kantor BNI Cabang Bulukumba, imbas dari dana anggotanya yang  tertahan oleh pihak bank, Kamis (25/7/2019).

Berawal dari laporan salah satu anggotanya, Nur Sahrir (40) warga Kabupaten Bulukumba yang merasa tertipu setelah berinvestasi senilai Rp 463 juta di PT Rifan Financindo, salah satu perusahaan yang bergerak di bidang bursa berjangka di Pekanbaru, Riau.

Click Here

Saat dirinya melakukan pengecekan bonus ke rekening yang tidak kunjung ia terima selama beberapa minggu. Karena Bonus yang dia harapkan jadi dasar alasan bergabungnya Sahrir di perusahaan tersebut.

Kecurigaan bertambah saat Sahrir berusaha menghubungi pihak perusahaan namun tidak ada tanggapan.

Sebelumnya, Sahrir mengaku telah menyetor Rp 600 juta ke perusahaan tersebut dari setoran awal Rp 400 juta, dengan alasan dari pihak perusahaan akun terkunci dan akhirnya Sahrir menambah jumlah limit senilai Rp 200 juta.

Selanjutnya, dari jumlah itu, dia meminta agar Rp 137 juta untuk dikembalikan karena bukan miliknya. Namun selebihnya sampai saat ini belum dia terima.

Setelah beberapa minggu, akhirnya Sahrir terdorong untuk melakukan pemblokiran terhadap PT Rifan Berjangka ke Bank BNI. Namun karyawan bank bernama Sri Ilhami yang menjabat sebagai pimpinan bidang pelayan nasabah mengatakan masalah ini sudah terselesaikan karena kedua belah pihak sudah dipertemukan.

“Mengapa harus dipermasalahkan lagi padahal kedua belah pihak sudah dipertemukan,” akunya Harianto Syam, Ketua DPD Lidik Pro Bulukumba dengan meniru ucapan pihak bank ke media.

Sebagai lembaga aspirasi masyarakat, Harianto mengaku sampai saat ini Sahrir dan PT Rifan Financindo belum pernah bertemu.

Padahal sebelumnya Sahrir telah melaporkan kejadian ini ke BNI Syariah Cabang Bulukumba, dan pihak bank mengaku telah memblokir dan dana yang tersimpan di PT Rifan masih tersisa Rp 19 Miliar.

“Itu alasan kami melakukan aksi di sini. Pihak bank mengaku telah mempertemukan terlapor dan pelapor, tapi diakuinya belum dipertemukan,” ungkap Harianto.

Hingga berita ini diturunkan, pihak bank menampung aspirasi lembaga terkait Nur Sahrir dan akan berupaya mempertemukan kedua belah pihak.(AR/AH)

 

Eksplorasi konten lain dari Sekilas Indonesia

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan Membaca

%d