Opini

Gadget (masih) Pengasuh Terbaik Anak

×

Gadget (masih) Pengasuh Terbaik Anak

Sebarkan artikel ini
                  Penulis : Muh. Taufiq Al-Hidayah

“Betapa banyak orang yang menyengsarakan anaknya, buah hatinya di dunia dan akhirat karena ia tidak memperhatikannya, tidak mendidiknya dan memfasilitasi keinginannya, sementara dia mengira telah memuliakannya padahal dia telah merendahkannya. Dia juga mengira telah menyayanginya padahal dia telah mendzaliminya. Maka hilanglah bagiannya pada anak itu di dunia dan akhirat (Ibnu Qoyyim).

Anak adalah amanah dan karunia dari Allah Taala, ia adalah tunas, generasi muda penerus cita-cita perjuangan bangsa, memiliki peran strategis dan mempunyai ciri dan sifat khusus yang menjamin kelangsungan eksistensi bangsa dan negara pada masa depan. Ia juga perlu mendapatkan kesempatan yang seluas-luasnya untuk tumbuh dan berkembang secara optimal, baik fisik, mental maupun sosial.

Click Here

Anak sebagai calon regenerasi negeri wajib dipersiapkan menjadi generasi terbaik, terlebih memberikan kontribusi positif bagi bangsa ini. Kini, kita memperingati Hari Anak Nasional (HAN), ini adalah momentum tepat guna merefleksikan kembali peran kita sebagai orang tua. Kita tentu berharap HAN bukan sekedar seremonial tanpa makna.

Gadget & Orang tua

Para orang tua dari generasi milenial tentu sudah lumrah dengan teknologi, apalagi gadget. Menjadi hal umum ketika anak menangis/rewel, merajuk, dan bahkan tantrum. Gadget sering dijadikan senjata pamungkas para orang tua untuk menghentikan tangisan anak-anak. Gadger seperti ponsel pintar atau tablet sudah begitu dekat dengan anak-anak di dunia. Belum lagi fakta, bahwa kita berlomba-lomba mengenalkannya lebih dini, padahal itu dapat berefek negatif bagi otak anak kita.

Bill Gates dan Steve Jobs dikutip dari kompas.com, melarang anaknya memiliki gadget. Bill Gates, Pendiri software microsoft ini justru tak membolehkan ketiga anaknya memiliki ponsel sendiri sebelum berumur 14 tahun, meskipun mereka mengeluh bahwa anak-anak lain sudah punya perangkat tersebut. Sekalipun sudah dibolehkan memiliki ponsel, Gates tetap mengatur penggunaannya dengan ketat. Dia rupanya tak ingin kehidupan putra putrinya terganggu oleh kehadiran gadget yang kerap kali membikin anak sibuk sendiri dan menghabiskan banyak waktu menatap layar.

Ayah dari Jennifer (20 tahun), Rory (17 tahun) dan Phoebe (14 tahun) ini bahkan melarang anak-anak membawa gadget saat makan bersama keluarga di rumah. Sementara, Phoebe si anak bungsu tak dibolehkan memakai gadget sebelum tidur. Anak-anak dari pasangan Bill dan Melinda Gates pun terhitung “telat” memiliki ponsel dibandingkan kawan-kawan sebaya mereka. Sebuah studi tahun 2016 dari Influence Central, misalnya, mengungkapkan bahwa rata-rata anak di Amerika Serikat kini mendapatkan ponsel pertamanya di usia sepuluh tahun. Steve Jobs pendiri Apple pun dulu mengambil sikap serupa dengan tak membolehkan anak-anaknya memakai tablet iPad.

Kita tentu mahfum keduanya, yang lekat dengan teknologi terutama gedget. Namun, lebih memilih menghidarkan anak mereka terpapar lebih dini. Kita malah sebaliknya, maraknya penggunaan perangkat teknologi pada anak-anak adalah karena para orang tua, menjadikan perangkat yang mereka berikan itu sebagai “pengasuh” bagi anak mereka. Data yang diungkap Statista (2013) menyebut, 60 persen orang tua di Amerika, memanfaatkan tablet atau ponsel pintar, untuk menjaga anak-anak mereka (tirto.id).

Mengapa Bill Gates melarang anak-anaknya memiliki gadget hingga usia 14 tahun? Sebab rentang 0 – 14 tahun adalah golden time anak-anak. Kita sebagai orang tua hanya punya waktu 14 tahun mendidiknya, selepas itu anaklah yang menentukan sendiri arah hidupnya. Sementara dalam Islam menginjak usia 15 tahun itu terhitung akil balig, artinya anak kita sudah “bukan” anak kita lagi.

Antara Screentime & Puasa Gadget

Muhammad Agus Syafii, dikutip dari suara.com berujar, “Banyak orang tua mereduksi arti kasih sayang dengan gadget. Anak menjadi anteng karena sibuk dengan gadget, anak penurut karena gadget. Namun anak dan orang tua kehilangan keakraban. Anak pun kehilangan daya berpikir kritis, anak kehilangan kampus kehidupan,”. (26/03/2019).

Gadget adalah teman baik anak. jika kita tahu aturan main penggunaannya. Bijak dan disiplin adalah kata kuncinya. Tentu kita sebagai orang tua pun menghendaki yang terbaik bagi anak-anak kita, terutama di masa-masa ia perlu dididik (0 – 14 tahun). Mengatur penggunaan gadget bagi anak dirasa makin penting dilaksanakan, screentime salah satunya. Seorang Aric Sigman, ahli psikologi, dari Royal Society of Medicine, Inggris menyarankan agar anak dua tahun sebaiknya dijauhkan dari gadget. Sedangkan untuk anak-anak 2 – 5 tahun tidak lebih dari satu jam sehari, dan anak-anak 5 – 18 tahun tidak lebih dari dua jam.

Kemudian ada puasa gadget bagi kita orang tua milenial yang bekerja kantoran. Selama di kantor kita bebas menggunakan gadget kita, namun ketika sampai di rumah. Gadget disimpan dan fokus terhadap istri/suami dan anak. Saya juga berusaha menerapkanya meski belum konsisten. Kedua cara ini dapat kita tempuh, guna menapis gadget sebagai pengasuh terbaik anak kita. Mari marayakan HAN dan semoga kita menjadi orang tua terbaik untuk anak kita. Semoga saja.[*]

Penulis : Muh. Taufiq Al-Hidayah (Mantan Kordinator Wilayah (Korwil) Tallo Bidang Pendidikan)

Eksplorasi konten lain dari Sekilas Indonesia

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan Membaca

%d