Daerah

Kebaradan Mesin Combine Di Tolak Buruh Petani, Hingga Aksi Demo di Polsek Panimbang

×

Kebaradan Mesin Combine Di Tolak Buruh Petani, Hingga Aksi Demo di Polsek Panimbang

Sebarkan artikel ini

PANDEGLANG, SEKILASINDO.COM – Paguyuban Solidaritas Buruh Tani (PASOBATI) menolak Combine atau mesin panen padi  yang beroprasional di daerah Sobang. Keberadaan mesin Combine di nilai sudah menghilangkan mata pencaharian buruh tani. Penolakan dilakukan dengan cara menggelar aksi demo di halaman kantor polsek Panimbang. Jumat (19/7/2019).

Click Here

Sekiligus para petani juga menuntut buruh tani yang diperiksa oleh polsek terkait tuduhan pengrusakan segera dibebaskan.

Suryana Koordinator aksi mengatakan pihaknya bukan menolak kemajuan  zaman, akan tetapi sebagai “Wong Cilik” merasa bahwa saat ini Combine belum dibutuhkan di daerahnya khsusunya di tiga dusun  yang terdiri dari Kp. Kelapa Cagak dan Kp. Kubangbale. Karena hadirnya Combine telah menggerus pendapatan dan telah “menginjak” perut kami.

“Kami sebagai buruh tani merasa lahan pencaharian kami yang ditunggu sekian bulan saat panen tiba untuk menyambung hidup dan menyekolahkan anak telah direnggut oleh pihak yang sudah serba kecukupan. Oleh karena itu kami menolak,” katanya.

Selain pihaknya menolak keberadan Combine pihaknya juga mendesak Kapolsek Panimbang untuk tidak memanggil atau menahan pada para buruh tani yang telah diduga melakukan pengrusakan mesin panen tersebut.

“Kami hanya mengusir Combine agar tidak beroprasi di pesawahan kami. adapaun tuduhan pengrusakan barang dan dilaporkan kepada pihak polsek Panimbang itu tidak benar,” katanya.

Lanjut dia menjelaskan adanya penolakan adanya mesin  Combine  semata-mata untuk memperjuangkan kelangsungan hidup, menjaga kesepakatan bersama bahwa combine tidak boleh masuk ke wilayah kami.

“Saya dan warga Sobang dalam menghadapi masalah ini  didampingi LBH Tridharma Indonesia khususnya untuk persoalan untungnya,” katanya.

Bangbang Ferdiansyah dari LBH Tridarma Indonesia mengatakan ada beberapa petani yang diperiksa oleh Kapolsek Panimbang mulai dari Jumat 19 juli 2019.

“Dari LBH tentunya kami akan fokus mendapingi para petani yang dianggap oleh pihak kepolisian, diduga telah melakukan pengrusakan,” pungkasnya.

Sementara itu Kapolsek Panimbang, AKP. H Sukarman membenarkan bahwa ada sejumlah buruh tani yang melakukan tuntutan di halaman kantor Polsek Panimbang  menuntut membawa karton, stop proses hukum terhadap yang diduga melakukan pengrusakan  mesin Combine dan mesin Combine untuk tidak masuk ke Desa teluk lada khususnya Dusun III Ds. Teluk lada Kec. Sobang.

Kata dia, bermula dari laporan warga ke Polsek Panimbang bahwa adanya mesin Combine yang di rusak, Mesin Combine itu milik Wasdi sehingga pihak Polsek Panimbang melakukan penyelidikan.

“Kami melakukan undangan terhadap 4 orang yang diduga melempari mesin menggunakan batu. Namun yang datang ternyata bukan 4 orang tapi masa sekitar kurang lebih 80 orang, kita hanya  mengundang 4 orang dan itu untuk di mintai keterangan dan kini mereka sudah pulang setelah selesai diminta keterangan,” Ujarnya.***(Hadi).

Eksplorasi konten lain dari Sekilas Indonesia

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan Membaca

%d