Daerah

Warga Pertanyakan Fisik Alokasi Dana Desa dari Pemprov 2019 untuk Desa Tugu Kecamatan Cimanggu

×

Warga Pertanyakan Fisik Alokasi Dana Desa dari Pemprov 2019 untuk Desa Tugu Kecamatan Cimanggu

Sebarkan artikel ini

PANDEGLANG, SEKILASINDO.COM – Pemprov Banten menganggarkan Alokasi Dana Desa (ADD) pada rancangan APBD tahun anggaran 2019. Jumlah yang dianggarkan untuk masing-masing Rp50 juta per desa.

Pemerintah provinsi Banten menganggarkan ADD dapat meminimalisir permasalahan-permasalahan yang ada di desa terkait pembangunan infrstruktur desa guna penguatan ekonomi di wilayah desa.

Click Here

Namun kali ini terjadi berbeda di Desa Tugu Kecamatan Cimanggu, sebab hingga kini masyarakat setempat belum mengetahui proses pembangunannya di mana dan untuk apa.

Menurut warga setempat yang identitasnya minta tidak disebut menjelaskan, fisik dari dana Banprov 2019 itu belum jelas di mana kegiatan. Padahal kata dia masyarakat sangat membutuhkan adanya pembangunan di desanya.

“Sampai detik ini kami belum tahu Banprov itu dimana fisiknya, yang jelas saya pastikan tidak ada,” ujarnya, Kamis (27/6/2019).

Selain itu, ia merasa heran dengan pembangunan taman baca di Desa Tugu, sebab bangunan itu dipindahkan ke area lain.

“Bukannya kata dia setiap perencanaan pembangunan itu sudah dapat hibah sebelum dibangunkan?. Pembangunan taman baca di depan rumah Kades itu di pindahkan di lokasinya,” tukas warga.

Secara terpisah, Kepala desa Tugu Kecamatan Cimanggu, Ending, mengaku bahwa dana Pemerintah Provinsi Banten (Banprov) 2019, itu tidak ada kegiatan untuk fisik pembangunan. Kendati demikian dirinya menampik jika dana Banprov tersebut dipergunakan untuk keperluan pribadinya.

“Tidak ada untuk Desa Tugu Banprov ke fisik, karena beli buku-rak dan sisanya sebesar Rp. 35 juta dibelikan perahu (kapal) penangkap ikan untuk penyertaan modal,” dalihnya.

Selain itu, dia juga mengaku bahwa kapal penangkap ikan itu belum bisa dipergunakan karena anggaran yang ada hanya untuk membeli kapal tanpa dilengkapi alat lain.

“Kapal itu terbuat dari fiber, namun sekarang belum bisa di pergunakan sebab masih kurang dananya untuk pembelian alat-alat nya. Dana itu hanya perahu saja,” imbuhnya.

Selain itu, ditanya soal kaitan pembangunan taman baca yang dipindahkan ke lokasi lain, dirinya membenarkan dipindahkan.

“Ya. Betul dipindahkan ke lokasi lain yang lahan tanahnya sudah hibah, sebab sebelumnya pembangunan itu belum dapat hibah dan dibangun di depan rumah saya, dan saat ada perbaikan di rumah saya, ya bangunan tersebut dipindahkan ke lokasi lain. Yang jelas tanahnya sudah dapat hibah. Pembangunan taman bermain anak (taman baca) itu dari anggaran Dana Desa tahun 2016 lalu sekitar  Rp60 juta,” tutupnya.***(Hadi).

 

Eksplorasi konten lain dari Sekilas Indonesia

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca