LEBAK, SEKILASINDO. COM- Untuk menindaklanjuti apa yang dilakukan oleh Perkumpulan Urang Banten (PUB) beberapa waktu yang lalu mengenai bantuan awal terjadinya bencana longsor dan banjir rabu malam (22/5) lalu di empat Kecamatan yakni Kecamatan Sajira, Muncang, Lw Damar, dan Cimarga Kabupaten Lebak.
Ketua Perkumpulan Urang Banten (PUB) Lebak bersama pengurusnya dan dihadiri Sekjen PUB Pusat Laksamana TNI AL ( PURN) DR.Ir.H. Eden Gunawan, MM, IPM bersama ki Yayat Ruki meninjau langsung pesantren salafi Raudhatul Muhajirin di kp.Kalawijo, Desa Sukamarga, Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak- Banten, Sabtu (21/6/2019).
Ketua PUB Lebak H.Pepep Faisaludin mengatakan bahwa kejadian bencana longsor dan banjir di wilayah Lebak menyisakan penanganan yang belum rampung, karena dalam penanganan bencana atau juga disebut mitigasi Bencana memiliki tiga tahap, yakni sesaat dan sesudah terjadinya bencana.
Perkumpulan Urang Banten telah melakukan kegiatan bantuan bencana pada saat kejadian, sehingga logistik yang dibutuhkan juga sesuai kebutuhan yang dibutuhkan pada saat itu. Untuk itu kita juga berkoordinasi dengan ketua PUB Pusat untuk dapat membantu merekontruksi kembali bangunan pesantren yang terkena dampak banjir tersebut.
Dijelaskan Sekum PUB Lebak Dede Sudiarto, MM saat ini kita sedang menginventarisir dan mempersiapkan apasaja yang diperlukan untuk membangun pesantren tersebut bersama ki Pepep (Ketum), ki Buya Karis dewan penasehat PUB Lebak serta dihadiri pengurus PUB Pusat diwakili Ki Enden Sekjen PUB Pusat, dan ki Yayat dengan terjun langsung kelapangan, untuk memastikan kebutuhan Rill yang nantinya akan dibuat RAB.
Kebutuhan yang masih kurang Sehingga jelas terarah dan terukur. Dan Alhamdulilah pembangunan kembali pesantren salafi Raudhatul Muhajirin sudah kita mulai dengan diawali oleh Ki Buya Karis.
Dan pada 18 Juni PUB Lebak Menyerahkan bantuan dengan dihadiri dari PUB Pusat Bendum Ki Hasan Gaido.
Lanjut Ki Dede, PUB Lebak juga akan berkoordinasi dengan pemerintah untuk tetap bersinergi dalam melakukan berbagai kegiatan kemanusiaan, sehingga kita sebagai urang banten terus menularkan kepedulian sesama urang banten yang dikenal masyarakat yang “guyub”. Apa yang masih kurang dan belum pemerintah lakukan kita mengisinya semampunya.
Semoga apa yang kita lakukan merupakan bentuk dari kepedulian sebagai Urang Banten,meskipun tentu kegiatan yang dilakukan ini belum lah memuaskan, untuk itu kita di organisasi Perkumpulan Urang Banten akan terus berusaha untuk ikut berkiprah membangun Banten dengan cara dan kemampuan yang kita miliki, paparnya. (Indra).











