PANGKALPINANG – DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung kembali menyoroti permasalahan atas penyediaan bibit lada yang banyak mati di beberapa daerah dengan menelan anggaran hingga puluhan miliar rupiah.
“Intinya kita ingin mengclearkan masalah ini, karena saya sampaikan bahwa hampir 70 persen bibit nya mati, kita sudah investigasi di Bangka Barat, Bangka Selatan, termasuk Bangka, kita sudah punya sample nya, kalau yang mati hanya 20 persen itu masih masuk akal,” kata Didit di ruang banmus DPRD Babel, Jumat (29/5).
Oleh karena itu, Didit menginstruksikan Komisi II DPRD Babel turun tangan. Masalah ini sudah jadi konsumsi publik, maka saya minta Komisi II mendalami permasalahan ini, bila perlu kroscek ke lapangan, jangan sampai ada fitnah diantara kita,” tegas nya.
Selain itu, Didit juga menyayangkan pernyataan Kepala Dinas Pertanian Babel di beberapa media daring beberapa waktu lalu yang menyebutkan permasalahan tersebut bukan merupakan kewenangan dirinya.
Saya sangat sesalkan, pernyataan Kepala Dinas Pertanian Babel, Juaidi, “bilang ini diluar kewenangan kami, itu nggak boleh, kalau kita bicara prosedur istilah proyek itu dalam beberapa hari itu masih masa pemeliharaan, ini kok satu minggu bibitnya sudah mati, ada apa ini,” kesal Didit (*)