Sekilasindonesia.id, || CILEGON — Selama dua bulan pelaksanaan program Makan Bergizi (MBG), SDN Sukmajaya Kota Cilegon mulai merasakan berbagai dampak positif bagi siswa.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Sekolah, Suciati Purwaningsih, M.Pd, saat ditemui di sekolah, Senin (27/10/2025).
Menurut Suciati, program ini membantu siswa, terutama yang sebelumnya berangkat ke sekolah tanpa sarapan.
“Ada manfaatnya ya, terutama bagi anak-anak yang dari rumah belum sempat makan atau jajan. Dengan adanya program ini mereka bisa makan di sekolah,” ujarnya.
Namun, ia juga menyoroti adanya tantangan kecil dalam pelaksanaan program ini.
Beberapa siswa yang sudah terbiasa membawa bekal atau uang jajan terkadang makan dua kali, sehingga porsi makanan menjadi tidak habis.
“Kami imbau kepada orang tua agar anak-anak bisa membawa pulang makanan yang belum habis, supaya tidak terbuang sia-sia,” tambahnya.
Dari segi kandungan gizi, Suciati menilai bahwa menu yang disiapkan oleh tim MBG sudah cukup baik karena disusun oleh ahli gizi.
Meski begitu, ia berharap kualitas buah dapat lebih diperhatikan agar anak-anak lebih menyukai menu yang diberikan.
“Kalau bisa buahnya yang segar dan manis, supaya anak-anak mau makan dan tidak dibuang,” jelasnya.
Selain itu, Suciati juga berpesan kepada orang tua agar tidak mudah terpengaruh oleh berita yang beredar di media sosial terkait program MBG.
“Kami bukan antipati terhadap media sosial, tapi kami berharap orang tua bisa menyaring informasi dengan bijak,” ujarnya.
Sementara itu, Ahmad Zainuddin, Koordinator MBG SDN Sukmajaya, turut memberikan masukan mengenai pelaksanaan program tersebut.
Ia menilai bahwa secara umum program sudah berjalan baik, hanya perlu peningkatan di beberapa aspek teknis.
“Secara keseluruhan sudah cukup bagus, tapi mungkin buah perlu dikontrol lagi agar rasanya manis, jangan terlalu asam,” katanya.
“Selain itu, porsi sayur juga sebaiknya diseragamkan, biar adil dan semua anak dapat porsi yang sama,” tambah Ahmad.
Bagindo Yakub.











