Sekilasindonesia.id, || JAKARTA — Sebuah unggahan dari warganet bernama Ddex Evy mendadak ramai diperbincangkan di media sosial.
Ia menceritakan bahwa sang suami bekerja sebagai tukang cuci ompreng di dapur program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Menariknya, meski kerap mengonsumsi sisa makanan MBG, suaminya tidak pernah mengalami gangguan kesehatan.
“Kadang heran sih dengan kejadian keracunan. Jujur, suamiku kerja di bagian cuci ompreng dan sesekali menemukan makanan yang masih layak, dia pun makan. Alhamdulillah tidak ada masalah,” tulis Evy dalam unggahan di akun Facebook pribadinya, dikutip Rabu (01/10/2025).
Dalam unggahannya, Evy juga menyampaikan dukungannya agar program MBG tetap berjalan meski diterpa isu negatif. Ia menyebut, hanya Tuhan yang tahu niat manusia, dan setiap perbuatan pasti akan menuai hasilnya.
“Hanya Allah yang tahu niat baik dan buruknya manusia. Tapi satu hal yang kupercaya, apa yang mereka tanam itulah yang mereka tuai. Semoga MBG tetap berjalan lancar. Aamiin,” tulisnya.
Unggahan itu menuai respons luas dari warganet, dengan lebih dari 2.800 tanda suka dan 1.300 komentar.
Beberapa netizen bahkan mencurigai adanya sabotase terhadap program MBG menyusul kasus keracunan makanan yang terjadi di sejumlah daerah.
Salah satunya disampaikan akun Pixie Dust yang mengaku pernah mengalami insiden serupa. Ia menduga 20 ompreng dari dapurnya sengaja diganti oleh oknum yang bekerja sama dengan pihak sekolah.
“Untungnya ada Pak Penjaga Sekolah yang curiga karena makanannya berbeda dari kelas lain. Setelah dicek, ternyata omprengnya beda. Kami langsung putuskan kerja sama dengan sekolah itu,” tulisnya.
Menanggapi isu keracunan makanan, Presiden Joko Widodo memastikan bahwa program MBG akan tetap berjalan dan menjadi prioritas pemerintah.
Dalam kunjungan ke Cileungsi, Bogor, Senin (29/9/2025), Presiden mengatakan bahwa MBG kini telah menjangkau hampir 30 juta penerima manfaat.
“Anak-anak kita harus cukup makan, maka Makan Bergizi Gratis berjalan terus. Alhamdulillah hari ini sudah hampir mencapai 30 juta penerima manfaat,” ujar Presiden Prabowo.
Namun, ia mengakui masih ada kekurangan dalam pelaksanaan, termasuk kejadian keracunan di sejumlah sekolah. Karena itu, pemerintah akan segera membenahi proses produksi hingga distribusi makanan MBG.
“Semua dapur harus dilengkapi alat cuci ompreng yang benar-benar kuat, baik menggunakan ultraviolet, gas, atau air panas. Juga harus ada filter air dan test kit sebelum makanan dikirim,” tegasnya.
Bagindo Yakub.