Advertorial

Pidato Bupati Lebak di HUT RI ke-80 Tuai Kontroversi: Sikap Arogan Jadi Sorotan

×

Pidato Bupati Lebak di HUT RI ke-80 Tuai Kontroversi: Sikap Arogan Jadi Sorotan

Sebarkan artikel ini

SEKILAS INDONESIA Lebak – Perayaan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI ke-80 di Alun-Alun Rangkasbitung diwarnai sorotan terhadap sikap dan perkataan Bupati Lebak, Hasby Asidiki Jayabaya. Momen yang seharusnya menjadi refleksi kebangkitan nasional justru diwarnai kontroversi.

Upacara bendera yang dihadiri ribuan peserta dari berbagai kalangan, termasuk jajaran pemerintahan, tokoh masyarakat, hingga pelajar, awalnya berlangsung khidmat. Namun, perhatian masyarakat kemudian tertuju pada pidato Bupati Lebak yang dinilai arogan dan kurang pantas.

Click Here

Dalam pidatonya, Bupati Hasby menyampaikan informasi mengenai kondisi jalan desa dengan nada yang dianggap kasar. Salah satu pernyataannya yang menjadi sorotan adalah terkait kerusakan jalan desa sepanjang 1.600 kilometer. Ia juga menyinggung penggunaan mobil mewah oleh kepala desa di tengah kondisi jalan yang rusak, dengan ucapan yang dinilai tidak sopan dan tidak mencerminkan sikap seorang pemimpin.

Sikap kurang pantas juga diperlihatkan terhadap sejumlah kepala desa, Sekretaris Daerah, kepala dinas, serta Dewan Pengawas RSUD Adjidarmo, yang menimbulkan ketegangan.

Eli Sahroni, seorang aktivis senior Lebak, menyampaikan keprihatinannya atas kejadian ini. Menurutnya, seorang Bupati seharusnya mampu menjaga lisan dan sikap, serta menjadi teladan bagi masyarakat. “Kata-kata tersebut menunjukkan kurangnya kedewasaan dan wawasan. Seorang pemimpin harus mampu mengendalikan emosi dan berbicara dengan sikap santun serta penuh pengertian,” ujarnya.

Eli Sahroni menambahkan bahwa perkataan Bupati Lebak menunjukkan bahwa yang bersangkutan belum mampu menjadi contoh yang baik. “Sebagai seorang pemimpin, beliau harus memiliki wawasan yang luas dan pendidikan yang memadai agar dapat memimpin secara bijaksana. Tidak seharusnya seorang pejabat negara bersikap seperti anak muda yang kurang wawasan,” tegasnya.

Diharapkan, setiap pejabat, terutama pemimpin di tingkat daerah, mampu menunjukkan sikap yang mencerminkan kedewasaan, kebijaksanaan, dan rasa hormat terhadap semua pihak demi menjaga harmonisasi dan membangun kepercayaan masyarakat.

(Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Eksplorasi konten lain dari Sekilas Indonesia

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca