Sekilasindonesia.id JAKARTA — Momen ikonik terjadi ketika Advokat Khusus Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Inklusi Keuangan, Ratu Máxima dari Belanda, tiba di Istana Merdeka untuk bertemu Presiden RI Prabowo Subianto, Kamis (27/11/2025).
Begitu turun dari mobil, langkah Ratu Máxima terhenti sejenak. Bukan karena protokol, melainkan karena alunan musik ritmis dan tepukan energik para penari Tari Indang, tarian tradisional khas Pariaman, Sumatera Barat, yang menyambutnya di halaman istana.
Penampilan Tari Indang yang kompak dan selaras itu seketika mencuri perhatian sang ratu.
Sorot matanya tampak berbinar, tubuhnya sedikit condong ke depan, menikmati sajian budaya tanpa terburu-buru.
Suasana formal kenegaraan pun mencair berkat sapaan budaya yang hangat dan spontan tersebut.
Prabowo yang menyambut langsung kedatangan Ratu Máxima tampak berdiri di sisi sang tamu kehormatan, turut menyimak penampilan budaya Minangkabau yang menjadi narasi pembuka pertemuan keduanya. Setelah pertunjukan selesai, Ratu Máxima dipersilakan melangkah memasuki area penyambutan.
Keduanya kemudian berjalan berdampingan menuju ruang utama, diiringi musik protokoler yang dimainkan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres). Dalam perjalanan menuju ruang penyambutan, Prabowo memperkenalkan jajaran delegasi Indonesia kepada Ratu Máxima.
Delegasi yang hadir antara lain Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana, dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
Pertemuan ini menjadi salah satu agenda penting dalam upaya memperkuat kerja sama Indonesia–PBB, khususnya di bidang inklusi keuangan dan pembangunan berkelanjutan.
Namun, sebelum memasuki pembicaraan formal, sambutan tradisional Minangkabau telah lebih dulu menghadirkan sentuhan budaya yang meninggalkan kesan mendalam bagi sang ratu.
Bagindo Yakub.











