Sekilas Indonesia, Pangkalanbaru – Hanya untuk menertibkan 2 unit ponton tambang milik CV. SMS, pihak pengawas tambang (Wastam) dan satuan tugas (Satgas) PT. Timah tak bernyali. 2 unit ponton PIP milik CV. SMS yang melanggar blok RK milik CV BSI sejak Kamis (4/9/25) lalu. Diduga pihak Wastam PT. Timah maupun Satgas tak berkutik hadapi CV. SMS lantaran ada nama AT selaku big boss.
Sejak Kamis siang kepala Wastam PT Timah, Sahudi sudah berjanji akan meminta pihak CV. SMS untuk menarik keluar ponton PIP milik mereka yang diakui hanyut terbawa arus. Suhadi beralasan bahwa Jumat (5/9/25) adalah hari libur, sehingga minta waktu hingga Sabtu.
“Kamis kemarin kami sudah minta supaya ditarik keluar RK. Walaupun tidak kerja, tapi kami meminta supaya tidak memasuki blok RK kami. Kami tidak mau ambil resiko sekecil mungkin. Jadi urusan PIP harus tanggung jawab masing masing CV mitra. Makanya kami ngotot supaya PIP milik CV.SMS ditarik keluar dari RK Kami. Tapi hingga Sabtu (6/9/25) sore, bukannya hilang, malah jadi 3 unit ponton PIP yang melanggar RK. Ini bisa bikin tidak kondusif. Masa wastam tidak kuasa menertibkan mitra yang nakal, ada apa ini?” Ujar Sari pengawas operasi CV. BSI.
Ulah nakal CV. SMS ini bukan baru pertama kali, sebelumnya sekitar pertengahan Agustus CV SMS milik AT warga Sanfur tersebut sudah melakukan pelanggaran RK. Kala itu, bahkan perwakilan pihak CV.SMS mengatakan bahwa itu adalah kehendak Allah karena faktor cuaca.
Anehnya, pihak Wastam maupun Satgas hingga Minggu (7/9/25) pihak Wastam yang didampingi anggota Airud Polda Babel seperti tidak bergigi menghadapi kenakalan CV. SMS.
“Bukan cuma parkir, siang ini mereka sudah mulai mencuci timahnya di RK kami. Entah apa fungsi pengawasan yang dilakukan, kalau jelas-jelas pelanggaran blok hanya ditonton saja oleh pihak Wastam,” oceh Sari.
(Budi)