Paslon Nomor 2 Pangkalpinang Diserang Kampanye Hitam, Inspektorat Bantah Isu Hoaks Terkait LHP BPK

Paslon Nomor 2 Pangkalpinang Diserang Kampanye Hitam, Inspektorat Bantah Isu Hoaks Terkait LHP BPK

Pangkalpinang — Suhu politik di Kota Pangkalpinang jelang Pilwako 2025 kian memanas. Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pangkalpinang nomor urut 2, Maulan Aklil (Molen) dan Zeki Yamani, menjadi sasaran kampanye hitam yang diduga dilancarkan lawan politik untuk menggerus elektabilitas mereka.

Salah satu serangan yang mencuat baru-baru ini adalah beredarnya informasi menyesatkan terkait Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tahun 2024.

Dalam narasi yang tersebar, disebutkan bahwa ada temuan BPK yang mengarah pada rekomendasi pengembalian keuangan negara yang dikaitkan dengan masa jabatan Molen.

Padahal, fakta menyebutkan bahwa Maulan Aklil telah mengakhiri masa jabatannya sebagai Wali Kota Pangkalpinang pada November 2023.

Dengan demikian, tidak relevan jika temuan dalam LHP tahun 2024 yang diumumkan pada 2025 dikaitkan langsung dengan kepemimpinannya.

Pernyataan klarifikasi pun datang dari Inspektorat Kota Pangkalpinang. Muhammad Syahrial selaku Inspektur dengan tegas membantah keterkaitan laporan tersebut dengan masa jabatan Molen.

“Tidak benar informasi tersebut. Itu adalah LHP BPK tahun 2024 yang keluar pada tahun 2025 ini, masa jabatan Pak Molen sudah berakhir pada November 2023,” ujar Syahrial, Senin (18/08/2025).

Syahrial juga menekankan pentingnya masyarakat untuk tidak mudah terpengaruh informasi yang belum terverifikasi, terlebih di masa kampanye yang rawan penyebaran hoaks.

Tim pemenangan Paslon Molen-Zeki menyayangkan adanya upaya sistematis yang menggunakan berita bohong untuk menjatuhkan nama baik pasangan yang mengusung tagline Harmoni tersebut.

Mereka menilai, serangan ini merupakan bentuk kepanikan dari pihak lawan yang mulai kehilangan kepercayaan publik.

“Kampanye hitam seperti ini mencederai demokrasi. Kami percaya masyarakat Pangkalpinang cukup cerdas untuk menilai mana informasi yang benar dan mana yang sekadar fitnah,” ujar salah satu juru bicara tim pemenangan Molen-Zeki.

Redaksi.