TAKALAR — Apel gabungan Pegawai Pemerintah dengan Non ASN/Perjanjian Kerja (PPPK) paruh waktu yang digelar di Baruga Alun-alun Kota Takalar, Selasa (12/8/2025), meninggalkan kekecewaan mendalam bagi ribuan peserta. Pasalnya, apel yang dipimpin langsung oleh Bupati Takalar, Ir. H. Mohammad Firdaus Daeng Manye, dinilai belum memberikan kejelasan terkait nasib untuk PPPK paruh waktu di daerah ini.
Dalam arahannya, Bupati Takalar hanya menyampaikan pesan-pesan normatif yang selama ini telah dijalankan oleh para Non-ASN maupun PPPK di setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Takalar. Harapan peserta untuk mendapatkan kepastian terkait status mereka
Salah seorang tenaga honorer yang berstatus R1 yang sudah puluhan tahun mengabdi yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan kekecewaannya. “Kami kecewa, Pemda hari ini belum menunjukkan kepedulian terhadap Ribuan Non ASN R1,R2,R3,R4 waktu Pada saat apel, Bupati hanya memberikan arahan normatif yakni kedisiplinan dalam bekerja tanpa memberikan kejelasan tentang pengajuan dan Pengusulan ke MenpanRB/BKN, P3K paruh waktu tuk Non ASN dalam lingkup Kabupaten Takalar yang berakhir pada tanggal 20 bulan ini sesuai surat edaran Kementrian Pendidikan RI, ujarnya dengan Rasa Kecewa
Ia juga menambahkan, arahan yang disampaikan Bupati pada apel tersebut bahkan sulit terdengar jelas. “Banyak dari kami yang tidak bisa mendengar secara jelas apa yang beliau sampaikan. Ini membuat kekecewaan kami semakin bertambah,”
dengan mengingat usia kami yang sudah bertambah sehingga lebih sulit.bahkan ada yg sudah hampir pensiun belum di beri kejelasan. Tutup dengan Rasa Kesedihan
Artikel ini sangat mewakili kami yang berstatus honor di takalar, kami berharap dengan adanya bupati yang baru bisa memperhatikan semua guru honor yang berstatus R1 mengingat usia kami yang sudah tua dan pengabdian kami sbg honor sudah puluhan tahun tapi pemerintahan yang baru sama saja..selalu dengan alasan anggran tidak cukup.