Advertorial

130 Ton Sampah Harian Jadi Pekerjaan Rumah DLH ajak semua pihak rapatkan barisan hadapi Adipura

×

130 Ton Sampah Harian Jadi Pekerjaan Rumah DLH ajak semua pihak rapatkan barisan hadapi Adipura

Sebarkan artikel ini

PANGKALPINANG – Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pangkalpinang, Bartholomeus Suharto, menegaskan pentingnya sinergi antara OPD, camat, lurah, dan masyarakat dalam menyiapkan kota agar lolos dalam penilaian Adipura tahun ini.
Ia menekankan bahwa Adipura bukan sekadar penghargaan, tapi bentuk penilaian atas pengelolaan lingkungan kota, khususnya soal sampah.

“Hari ini kita samakan persepsi dulu. Semua harus satu langkah, mulai dari OPD, camat, lurah, dan masyarakat. Adipura ini penilaiannya sangat spesifik dan tidak bisa dianggap sepele,” ujarnya, Minggu (11/8/2025).

Click Here

Menurutnya, pengelolaan sampah menjadi poin utama dalam penilaian Adipura. Pemerintah pusat melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) saat ini tengah fokus terhadap pengurangan sampah dari sumber dan pengelolaan tempat pembuangan akhir (TPA).

“Pengurangan sampah di sumber harus jadi perhatian. Kita dorong pemilahan sampah, bank sampah, pengomposan, hingga magotisasi. Ini bukan hanya program, tapi keharusan,” kata Suharto.

Untuk mendukung hal itu, Wali Kota Pangkalpinang telah mengeluarkan SK terkait Roadmap Pengurangan Sampah 2025–2026. Salah satu isinya, setiap kecamatan diwajibkan memiliki bank sampah induk, dan tiap kelurahan memiliki bank sampah unit pada tahun ini.

“Tahun depan, kita targetkan tiap RW punya kegiatan bank sampah. Ini bentuk komitmen kita untuk mengurangi timbulan sampah di hulu,” jelasnya.
Saat ini, timbulan sampah harian di Kota Pangkalpinang berkisar antara 130 hingga 150 ton per hari. Jumlah tersebut dinilai cukup besar, sehingga perlu penanganan serius di semua lini.

Tak hanya soal sampah, penilaian Adipura juga meliputi berbagai lokasi strategis seperti permukiman, perumahan, jalan utama dan penghubung, pelabuhan, pasar, sekolah, puskesmas, rumah sakit, hingga kantor-kantor.

“Kita mohon semua bergerak. Baik di perkantoran, rumah sakit, pasar, toko-toko, semuanya. Bukan hanya bersih di jalan, tapi juga di drainase. Jangan sampai ada sampah menumpuk di saluran air,” imbuhnya.

DLH juga mengajak masyarakat untuk kembali menghijaukan lingkungan dengan menanam pohon, agar Kota Pangkalpinang bisa menjadi kota yang bersih, teduh, dan layak huni.

Bartholomeus menyebutkan bahwa Pangkalpinang pernah meraih penghargaan Adipura sebanyak 8 kali, namun sudah lama tidak kembali mendapatkannya.

“Harapan kita tahun ini bisa dapat lagi. Minimal kita dapat sertifikat Adipura. Jangan sampai justru dicap sebagai kota kotor. Ini tanggung jawab bersama, bukan hanya pemerintah tapi juga swasta dan masyarakat,” pungkasnya.

Ia menutup dengan ajakan untuk bergotong royong demi mengembalikan prestasi lingkungan Kota Pangkalpinang.
“Ayo kita gerak sama-sama. Dukung dan kerja bareng demi Pangkalpinang bersih dan meraih Adipura 2025,” tutupnya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Eksplorasi konten lain dari Sekilas Indonesia

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca