Sekilasindonesia.id, || PANGKALPINANG — Pemerintah Kota Pangkalpinang menyesuaikan target pertumbuhan ekonomi 2026 ke kisaran 2,4% hingga 4,0%, sejalan dengan arahan pemerintah pusat dalam rapat pengendalian inflasi daerah yang digelar Kementerian Dalam Negeri secara daring, Senin (26/05/2025).
Plt. Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Pangkalpinang Juhaini mewakili Pj Wali Kota dalam rapat tersebut.
Ia menyampaikan bahwa penyesuaian target dilakukan usai paparan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas RI.
“Sebelumnya, kami menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5% pada 2026. Namun, setelah mendengar arahan pusat, target disesuaikan mengikuti proyeksi nasional untuk Bangka Belitung, yakni 2,4% hingga 4,0%,” kata Juhaini.
Menteri Bappenas RI dalam rapat menjelaskan, ada tiga hambatan utama yang menghambat pertumbuhan ekonomi nasional: sistem perizinan yang belum efisien, keterbatasan infrastruktur, dan rendahnya produktivitas sektoral.
Target pertumbuhan ekonomi nasional pada 2026 dipatok antara 5,8% hingga 6,3%.
Untuk mencapainya, pemerintah menerapkan lima strategi utama, antara lain insentif investasi daerah, pengembangan investasi berbasis keunggulan wilayah, serta peningkatan iklim investasi melalui kepastian hukum.
“Strategi ini juga mencakup kebijakan moneter yang efektif serta investasi pemerintah dan BUMD untuk sektor publik dan kebutuhan dasar,” ujar Juhaini mengutip pernyataan Menteri Bappenas.
Sementara itu, inflasi Kota Pangkalpinang pada April 2025 tercatat sebesar 1,67% secara tahunan (year-on-year), dan 0,8% secara bulanan (month-to-month).
“Angka ini masih terkendali dan sesuai arahan Mendagri. Stabilitas harga tetap terjaga,” ungkap Juhaini.
Ia menambahkan, pengendalian inflasi di daerah mengacu pada strategi 4K, yakni ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi, dan komunikasi yang efektif.