Berita

Ada Apa Polres Jeneponto, Sudah Berbulan-bulan, Pembunuh Warga Sapanang Belum Terungkap

×

Ada Apa Polres Jeneponto, Sudah Berbulan-bulan, Pembunuh Warga Sapanang Belum Terungkap

Sebarkan artikel ini

JENEPONTO – Penemuan mayat perempuan bernama Basse Dg. Intan di Desa Sapanang, Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan pada 4 Februari 2025 lalu masih menyisakan tanda tanya besar. Diduga kuat korban menjadi korban pembunuhan, namun hingga kini pelaku belum berhasil diungkap.

Menurut keterangan anak korban, yang berinisial BT, pihak keluarga telah lama mencurigai seseorang yang hingga kini tidak diketahui keberadaannya.

Click Here

“Kami curigai satu orang, Pak. Karena sesaat setelah kejadian, dia pergi dari kampung. Orang tuanya sempat menelepon dan memintanya pulang, bahkan sudah dikirimkan uang Rp500 ribu. Tapi setelah uang itu diterima, dia tidak kunjung pulang. Hal itu makin memperkuat kecurigaan kami,” ungkap BT.

Pihak keluarga, lanjutnya, sangat berharap agar kepolisian dapat segera mengungkap siapa pelakunya.

Jangan sampai kami mengambil tindakan yang tidak diinginkan. Sudah beberapa bulan berlalu, tapi pelakunya belum ditemukan,” tambahnya.

Menanggapi hal ini, Kasat Reskrim Polres Jeneponto, AKP Syahrul Rajabia, menyampaikan bahwa pihaknya masih dalam tahap penyelidikan (lidik), karena belum ada bukti kuat yang mengarah ke pelaku.

“Sampai saat ini belum ada saksi mata yang melihat kejadian. Selain itu, mayat korban baru ditemukan dua hari setelah kejadian. Kami sudah melakukan otopsi, tetapi hasilnya belum bisa kami sampaikan ke publik maupun keluarga korban,” jelasnya.

Syahrul juga menyebutkan bahwa beberapa orang telah diperiksa untuk dimintai keterangan, dan pihaknya telah berkoordinasi dengan Resmob Polda Sulsel.

“Kami juga telah melakukan tes DNA terhadap korban dan mengirimkannya ke Mabes Polri. Semoga hasilnya segera keluar dan bisa membantu pengungkapan kasus ini,” ujarnya.

Terkait sosok yang dicurigai dan kini menghilang, Kasat Reskrim menegaskan bahwa pihak kepolisian tidak bisa langsung menyimpulkan dia sebagai pelaku.

“Kecurigaan masih bersifat asumsi karena dia pergi dari kampung beberapa saat setelah kejadian. Bisa jadi ada alasan lain mengapa ia pergi. Kami tetap bekerja maksimal untuk mengungkap kasus ini,” tegasnya.

(Tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Eksplorasi konten lain dari Sekilas Indonesia

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan Membaca

%d