Sekilasindonesia.id, Bangka Selatan –
Memasuki pergantian tahun 2023, harga emas terkoreksi 0,3% secara point-to-point (ptp).
Dilansir dari cnbcindonesia.com, melemahnya emas dunia pada pekan ini terjadi karena bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) masih akan bersikap hawkish hingga tahun depan atau hingga inflasi mendekati targetnya di 2%.
Namun pada penutupan perdagangan Jumat (16/12/2022) kemarin, harga emas acuan dunia di pasar spot tercatat US$ 1.792,34 per troy ons, menguat 0,88% dibandingkan posisi sehari sebelumnya.
Untuk di Kabupaten Bangka Selatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung harga emas menjalang natal dan tahun baru masih relatif stabil.
Hal ini dikatakan langsung oleh salah satu pemilik toko emas yang ada di Toboali Kabupaten Bangka Selatan, Tedi Adnan Alfandi pada, Sabtu (17/12/2022).
Dijelaskannya, meskipun ada isu terkait kenaikan harga emas, ia mengatakan isu kenaikan tersebut masih baru kabar angin.
“Menurut isu yang berkembang harga emas katanya naik, tapi itu hanya baru kabar- kabar angin saja,” Katanya.
Di ungkapkannya, untuk saat ini harga logam mulia (emas) masih belum ada peningkatan dan harganya masih stabil di pasaran.
“Untuk harga logam mulia seperti perak menjelang tahun baru 2023 tidak ada peningkatan harga dan masih bertahan di harga 35.000 ribu per gram,” Ungkapnya.
Kendati demikian, untuk masyarakat khususnya wilayah Toboali sepanjang tahun 2022 hingga memasuki 2023 daya beli masyarakat maupun jual (buypack) masih stabil.
“Untuk daya beli atau jual masyarakat sepanjang tahun ini sebelas dua belas lah, masih stabil, masih kayak pasca corona kemarin lah belum ada peningkatan, muda-mudahan aja kedepan ada peningkatan,” Tungkasnya. (Riki)