Pendidikan

Nemo Security Goes To School SMKN 5 Makassar

×

Nemo Security Goes To School SMKN 5 Makassar

Sebarkan artikel ini

MAKASSAR,- SEKILAS INDONESIA – Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 5 Makasssar menggelar seminar cyber security, seminar berlangsung di Aula Utama SMKN 5, Jl Sunu, Kelurahan Kalukuang, Kecamatan Tallo, Kota Makassar, Kamis (8/12/2022).

Click Here

Sekitar 130 peserta diantaranya Siswa dari jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ) dan Guru SMKN 5 Makassar hadir dalam kegiatan ini. Turut hadir Kepala Sekolah SMK 5 Makassar H Amar Bachti, Pemerhati Pendidikan Bidang SMK Heril Juliawan dan Pengawas SMK Negeri 5 Makassar Muliono MPd MM.

Kepada awak media sekilas indonesia, Amar Bachti menyampaikan bahwa kegiatan ini untuk membuka wawasan kita dan terkhusus kepada siswa-siswi smkn 5 makassar jurusan TKJ tentang bagaimana dunia cyber security.

” kami berharap setelah seminar ini membuka wawasan kepada anak didik kami, bahwa pentingnya pengetahuan cyber security yang juga merupakan profesi dengan nilai jual yang tinggi jika fokus menggeluti profesi itu,” tuturnya.

Pemateri pertama Nezim berpengalaman sebagai Head Security dibeberapa starup menjelaskan tentang tahapan peretasan cyber.

“Jadi peretasan mengacu pada aktivitas untuk menyusup ke perangkat digital, seperti komputer, tablet ponsel cerdas, dan bahkan seluruh jaringan,” tuturnya.

Ada beberapa fase peretasan dalam dunia cyber, diantaranya

  • Information Gathering
  • Service Enumeration
  • Vulnerability identification
  • Exploitation
  • Privilege Escalation
  • Backdooring
  • House keeping

fase diatas biasa disebut piramida terbalik dalam dunia cyber security, Ujar Nezim.

Untuk penilaian kerentanan merupakan tinjauan sistematis terhadap kelemahan keamanan dalam sistem informasi.

”Kelemahan keamanan dapat dievaluasi melalui perbaikan atau mitigasi,” ujarnya. Lanjutnya Nezim menuturkan untuk profesi keamanan cyber ada beberapa bagian, seperti security Engineer, security architect, security analyst, auditor security dan bug hunter, tutupnya.(*)

Pemateri kedua Andrean menjelaskan kesadaran keamanan cyber sangat penting diterapkan sebagai alat kontrol untuk manusia. “Dengan adanya keamanan cyber dapat melindungi seseorang dari serangan dunia maya,” ujarnya.

Serangan dunia maya ini dapat berbentuk phishing.

Phishing dikenal sebagai praktik penipuan pengiriman email yang mengaku berasal dari perusahaan terkemuka untuk mendorong individu mengungkapkan informasi pribadi.

“Seperti pengungkapan kata sandi dan nomor kartu kredit,” tutur Andrean.

Selain itu phishing dikenal memiliki kesamaan dengan rekayasa sosial.

“Rekayasa sosial diidentikkan untuk memanipulasi psikologi manusia,” ujarnya.

Andrean berpesan kepada seluruh peserta jangan sesekali menyerahkan identitas diri dan kepada orang yang tidak dikenali maksud dan tujuannya.

Diakhir seminar kedua pemateri tak lupa menyampaikan Undang Undang yang mengatur tentang informasi dan transaksi elektronik di Indonesia, dan beberapa manfaat UU ITE: Menjamin kepastian hukum untuk masyarakat yang melakukan transaksi elektronik.(Hr)

Eksplorasi konten lain dari Sekilas Indonesia

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan Membaca

%d