PANGKALANBARU-Usai dikerjakan pada tahap kedua, proyek pembangunan kolam renang di desa Beluluk Kecamatatan Pangkalan Baru Bangka Tengah, kondisi kolam renang yang sempat menjadi venue gelaran Porprov Babel mulai memprihatinkan.
Bangunan yang menghabiskan dana puluhan miliyar rupiah tersebut terkesan tak selesai dan terdapat kerusakan di sana sini. Penelusuran yang dilakukan wartawan menemukan berbagai kerusakan yang cukup memprihatinkan. Bahkan ada sisi bawah bangunan yang bahkan terkesan tak tersambung dengan pondasi.
Kesan pertama saat memasuki lokasi yang melewati jalan berbatu, bangunan yang dibangun di tengah kelekak tersebut seperti tak terurus. Terdapat beberapa penjaga berusia muda yang tidak mengijinkan para wartawan untuk masuk melihat ke dalam.
Mereka mengaku hanya ditugasi sebagai penjaga gedung berwarna paduan putih dan orange tersebut. Kendati ada yang menjaga, kesan tak terawat tetap terlihat salah satunya kondisi tangga yang kotor oleh kotoran burung, serta lingkungan yang penuh semak-semak khususnya pada sayap kiri gedung kolam tersebut.
Dari luar terlihat jelas, kondisi selasar sisi Barat kolam renang jarak 50 meter, bergelombang alias tak rata. Sementara bagian bawah dinding pagar panel sebelah Barat juga banyak pecah dan rontok. Terkesan selasar kolam renang yang disebut-sebut standar internasional tersebut seperti asal-asalan. Kondisi dinding yang rontok dan pecah tersebut hingga ke sudut bagian kiri dinding kolam.
Kepala dinas Dispora Bangka Tengah, Zainal selaku kuasa pengguna anggaran, saat dikonfirmasi, membenarkan kondisi yang terkesan dikerjakan asal-asalan tersebut. Menurut Zainal, keberadaan bangunan yang ada saat ini sudah merupakan fisik dengan hitungan 100 persen anggaran. Zainal menjelaskan bahwa bangunan tersebut
“Bukan terbengkalai, memang anggrannya memang untuk sampai di situ. memang belum selesai. Kalau dibangun setelah kolam renang berdiri, maka akan terganggu. Kalau (memang kondisi akhirnya) itu, kami lah langsung diikat, karena bangunan harus selesai tapi ternyata tidak selesai. Cuma memang anggarannya sebatas tidak selesai. Sama dengan (kolam) loncat indak, tidak selesai. Karena anggarannya memang sebatas itu.
Nanti pada tahap ketiga, kalau ada anggaran baru kita lanjutkan hingga selesai. Bangunan itu baru 50 persen, dari perencanaan awal. Sama dengan selasar-selasar yang retak, itu kan belum selesai. Nanti pada tahap berikutnya akan dikasih tulah dan dipasang lantai marmer. Yang jelas, kalau komdisi fisik (yang mengacu dari anggaran) itu sudah 100 persen.
Terkait adanya temuan wartawan soal adanya sisi bawah bangunan yang tergantung tanpa ada pondasi, menurut Zainal itu kemungkinan tidak menganggu konstruksi bangunan. Kondisi Dinding besar pada bagian pojok tersebut terlihat menggantung setinggi 5 jari.
Sementara di bagian bawah dinding tersebut hanya terdapat seperti tumpukan semen yang dalamnya hanya 10 cm. Temuan tersebut terdapat persis di pojok depan sayap kiri bangunan, di antara tiang-tiang yang sudah dibangun namun tak selesai.
“Kalau ada bangunan yang menggantung, kemungkinan itu tidak menggangu konstruksi bangunan. Karena memang kolam renang dikerjakan belum selesai. Tapi disesuaikan dengan anggarannya,” jelas Zainal panjang lebar.
Sebelumnya, proyek tahap 2 kolam renang desa Beluluk yang dikerjakan oleh PT. Padimun Golden dengan anggaran pagu sebesar 22.907.000.000 dari APBD tersebut sempat menuai banyak sorotan.
Puluhan media sempat menuliskan ulasan terkait pembangunan kolam renang di sebelah SMK 1 Pangkalan Baru tersebut, salah satunya yang sempat menjadi sorotan tersebut adalah bangunan dinding pagar sisi Barat yang seharusnya menggunakan bata ringan (hebel), namun hanya bangun dengan pagar beton panel. Ini dipertanyakan dan menjadi kontra diksi dengan embel-embel arena kolam renang berstandar internasional.
Sementar itu, bagian dalam bangunan tersebut terdapat 3 kolam yang terdiri dari kolam renang pemanasan berukuran 25x15x1,5 meter, Kolam renang kompetisi berukuran 25x50x3 meter dan kolam renang loncat indah berukuran 20x20x5 meter dalam ruang terbuka atau tanpa atap.
Hingga berita ini diturunkan, Bupati Bangka Tengan, Ibnu Saleh tidak bisa dikonfirmasi. Bupati yang kembali ikut kontestasi pilkada Bangka Tengah tersebut tidak menjawab setelah beberapa kali ditelepon wartawan.
(red)