DaerahHuKrim

Diduga Pembangunannya Tidak Profesional, Jembatan Sungai Sambong Terancam Roboh

×

Diduga Pembangunannya Tidak Profesional, Jembatan Sungai Sambong Terancam Roboh

Sebarkan artikel ini

BANGKA BELITUNG-Jembatan Sungai Sambong Jalan SMA – SMK Penghubung Dusun Beluluk – Kayu Arang Desa Beluluk- Kayu Arang, Kecamatan Pangkalan Baru, Kabupaten Bangka Tengah Provinsi Kepuluan Bangka Belitung yang dikerjakan oleh CV Indah Karya Kontruksi dengan menelan biaya Rp 1.708.791.000, dari dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2018 Kabupaten Bangka Tengah diduga terancam roboh.

Dilansir media Nasional Demokratis, Senin (08/09/2020), diduga ditemukan beberapa titik jembatan sudah mengalami keretakan serta tidak kurang dari 10 meter talud yang baru dikerjakan itu sudah ambruk ke sungai karena pembangunannya tidak profesional.

Click Here

Sebelumnya, saat pengerjaan jembatan ini sudah terlihat kejanggalan dan menyimpang dari spesifikasi teknis dan gambar. Seperti pemasangan batu bata beberapa item pengerjaan yang tidak dilakukan seperti pemasangan tonggak pembatas jalan hanya terlihat 60 buah setara jalan spek tertulis 100 buah.

Salah seorang sumber masyarakat menyebutkan terlihat kalau pelaksanaan jembatan ini dibuat asal-asalan. “Kalau dalam pengerjaannya berkualitas tidak mungkin dalam satu tahun selesai pemeliharaan talud jembatan sudah ambruk dan terlihat di jembatan sudah mengalami keretakan,”Kutip Media Demokraris.

Tambah sumber, proyek jembatan tersebut tidak jauh dari rumah kediaman Ketua DPRD Bangka Tengah. “Sehingga tak perlu jauh-jauh membuat perencanaan kunjungan kerja yang mana acap kali dilalui pulang-pergi dari kantor,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Dinas PU Bangka Tengah, Hasan Basri ketika dikonfirmasi, mengatakan pekerjaan yang pecah-pecah itu tidak termasuk di dalam item pekerjaan. “Itu hanya permintaan Pejabat Pembuat komitmen (PPK) kepada kontaktor membantu dana dari sisa bahan yang ada,” kata Hasan Basri.

Terpisah, salah satu kontraktor di Bangka Tengah yang dimintai komentarnya mengatakan, di mana pun kontraktor tidak bakalan mau mengerjakan dengan gratis.

“Tidak ada rumusnya seorang kontraktor menyelesaikan suatu proyek tanpa dibayar kecuali adanya kongkalingkong dalam menangani pekerjaan proyek tersebut,” ungkap seorang kontraktor di Provinsi Babel yang dikutip oleh media Demokratis.

Menanggapi hal tersebut, Ibu Ketua DPRD Kabupaten Bangka Tengah, Bu Mehoa mengatakan,”Tanggapan saya, Saya tetap memantau sambil lewat, sering singgah mampir, tapi tidak lama di bangun di hajar hujan amat lebat tiada henti.

Tidak terlalu heran juga, bagi Saya dan Masyarakat sekitar sungai Jembatan itu,”tulisnya kepada wartawan, Selasa (09/06/2020) malam sekitar pukul 20:16 Wib melalui pesan singkat via what app pribadinya.

“Itu yang pertama. Kedua, kita percaya Dinas Pekerjaan Umum menjalankan tugasnya, mulai dari perencanaan dan pemeriksaan dan Kontraktor sekalipun. Namun jika ada temuan di lapangan yang melanggar ketentuan, silahkan diproses sesuai aturan yg berlaku,”tegas Ketua DPRD Bateng, Mehoa dari politisi PDIP.

“Saya pun demi mencari solusi jembatan itu segera dibangun untuk mengatur alur air sungai yang amat deras sampai minta ijin lokasi lahan warga atas nama pak Turi warga pkp dan lahan warga di jkt,”katanya.

“Tidak bemaksud apa apa, karena gak ada budget ganti rugi lahan terkait pembangunan jembatan itu. Dan Warga ndak mau lahannya terdampak. Kita ini ingin semua berjalan daeng baik,”sebutnya.

“Karena orang tidak tau ceritanya malah negatif. Kami di sekitar jembatan yg tau betapa mengatur alur air sungai itu sedemikian rumah supaya tidak menuju rumah warga. Kontur tanah di situ pasir halus dan gampang tergerus,”jelasnya.

Hingga berita ini diterbitkan, wartawan masih dalam upaya konfirmasi berita selanjutnya kepada pihak-pihak terkait.

(*/Budi)

Eksplorasi konten lain dari Sekilas Indonesia

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca