OPINI-Selaku divisi humas DPD APDESI Sulawesi Selatan menyoroti terkait bantuan yang bersumber dari dana pemerintah, baik melalui kemensos maupun Dana Desa, yang akurasi datanya ditentukan tim gugus tugas, yang telah dibentuk Desa di masa pandemi.
Pasalnya, disamping terdapat data ganda juga banyak ASN yang terdata. Demikian pula yang sudah lama meninggal masih muncul namanya. Persoalan ini perlu solusi, sudah pasti menambah beban kepala Desa.
Namun saya selaku divisi humas DPD APDESI SULSEL Menghimpun informasi dari berbagai kepala desa di Sulsel melalui whatsapp ternyata mempunyai persoalan yg sama. Tentang adanya data yang bersumber dari kementerian sosial yang tidak valid.
Bahkan, Ironisnya disaat perkembangan penularan covid 19 kian hari terus bertambah. Namun seakan lenyap dari topik perbincangan publik dikarenakan perhatian masyarakat beralih akan hadirnya bantuan pada masyarakat terkena dampak covid.
Disamping beban waktu sinkronisasi dan penyesuaian, beban psikologis, harus menyampaikan yg tidak layak.namun tetap menerima terutama bantuan dari kementrian sosial.
Berbagai sudah dilakukan sebagian daerah adalah memasang label penerima bantuan di setiap rumah. Sehingga mereka sebagian besar penerima yang tidak layak telah mengembalikan uang atau memberikan pada yang berhak.
Sebagai manusia normal berfikir, tidak mungkin menjatuhkan martabat dan harga dirinya dengan merubah status jadi miskin karena bantuan.
Disamping label penerima bantuan kk miskin terpasang dirumah dipastikan jadi kendala, Demikian juga momentum bulan suci Ramadhan tidak relevan dengan tangan dibawa, melainkan kesempatan ini harus dimanfaatkan saling memberi satu dengan yang lain.
Jangan justru sebaliknya memakan sesuatu yang bukan hak kita, melainkan untuk fakir dan miskin. Cukuplah kita yang sudah diberi amanah mengelola harta, sedekah sebagian diantaranya untuk dinikmati orang yang berhak.
Jangan pernah berharap bantuan ditengah pandemi, semasih mampu dan berikan kesempatan pada yang berhak agar mampu menutupi kebutuhan menyambung hidup.
Manfaatkan kesempatan yang diberikan untuk melakukan yang terbaik, agar hidup ini tidak sia – sia, bantulah sesama disaat membutuhkan, apa yang kita mampu, di bulan ramadan berucaplah sederhana namun penuh makna.
Jadikan ramadan ini untuk berbenah diri menanamkan kesabaran dan menumbuhkan keikhlasan agar semua persoalan diselesaikan dengan mudah. Mari berikhtiar untuk kebaikan hari ini. Masa Lalu pasti tidak kembali & masa datang belum tentu milik kita. Aamiin.
Penulis: Muskiman Haning,
Divisi Humas DPD APDESI Sulawesi Selatan.
(Amrianto)
