Daerah

FKUB Mubar Gelar Dialog Bersama Lintas Tokoh dan Lembaga Keagamaan

×

FKUB Mubar Gelar Dialog Bersama Lintas Tokoh dan Lembaga Keagamaan

Sebarkan artikel ini

MUNA BARAT, SEKILASINDO.COM-Kabupaten Muna Barat (Mubar), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) Sebagai salah satu daerah baru memiliki keunikan dengan masyarakatnya yang multi etnis, agama dan budaya.

Hal tersebut merupakan sebuah kekayaan yang dapat dibangun menjadi sebuah kekuatan yang dilandasi dengan kerukunan sebagai wujud bhineka tunggal ika.

Click Here

Menyadari hal itu, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Mubar bersama Kemenag menggelar dialog terbuka sadar kerukunan lintas tokoh dan lembaga keagamaan pada kawasan sadar kerukunan umat beragama tahun 2019, Selasa (8/10).

Tema dialog pada kesempatan itu yakni memperteguh kebhinekaan, memperkuat restorasi sosial, melalui kesadaran, kerukunan umat beragama.

Ketua FKUB Mubar, La Hamidu mengatakan, tujuan diadakan dialog terbuka ini adalah membangun kesepakatan nilai-nilai kerukunan sebagai modal semangat perjuangan dan kesatuan bangsa.

“Manfat utama dari kegiatan dialog kerukunan ini adalah sebagai upaya sebagai pencegahan terjadinya konflik antar umat beragama di Mubar”, katanya.

Sementara itu, dalam sambutannya, Wakil Bupati Mubar Achmad Lamani mengatakan, Muna Barat sebagai miniatur Indonesia adalah sangat penting menggelar hal yang sangat bermanfaat semacam ini untuk kepentingan umat dan daerah.

“Jadi dialog terbuka semacam ini tentunya merupakan hal yang sangat positif dan saya kira tidak cukup dilakukan sekali saja, kami berharap kegiatan semacam ini terus berkembang, jadi Pemda Mubar sangat mendukung kegiatan FKUB ini”, ungkap Achmad Lamani.

Di tempat yang sama, Abdul Kadir, selaku Kepala Kanwil Kemenag Sultra mengungkapkan kegiatan tersebut subtansinya adalah merekatkan hubungan antar umat beragama

“Kita sebagai umat beragama harus mengakui adanya perbedaan, menerima perbedaan, kemudian dengan perbedaan itu kita harus bisa berkolaborasi”, jelasnya.

Kemudian, Sukirno, salah satu tokoh umat muslim sebagai peserta dialog kerukunan tersebut mengungkap bahwa dirinya sudah puluhan tahun tinggal di lingkungan multi etnis dan agama, namun dirinya sangat merasakan kententraman dan kerukanan dalam menjalankan kehidupan.

“Alhamdulillah kurang lebih sudah 32 tahun saya tinggal di Mubar, terkhusus di Desa Sukadamai, Kecamatan Tiworo Tengah ini, dimana kita ketahui bersama disini kita hidup berdampingan dengan saudara-saudara kita yang umat kristen, hindu, dan budha, tetapi selama itu juga kerukunan kami masih rasakan sampai detik ini”, pungkasnya.

(Dedi Setiawan)

Eksplorasi konten lain dari Sekilas Indonesia

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan Membaca

%d