EkBis

Jauh dari Perhatian, Wisata Air Panas di Desa Nyelanding Butuh Sentuhan Pemerintah

×

Jauh dari Perhatian, Wisata Air Panas di Desa Nyelanding Butuh Sentuhan Pemerintah

Sebarkan artikel ini

BANGKA SELATAN, SEKILASINDO.COM –  Kepulauan Bangka Belitung merupakan salah satu Provinsi yang sangat pontensial untuk dikembangkan dari sisi obyek wisata.

Itu karena letaknya yang sangat strategis serta lokasi dan sumber daya alam yang mendukung.

Click Here

Salah satunya di daerah Kabupaten Bangka Selatan, tepatnya di Desa Nyelanding, Kecamatan Airgegas, Kabupaten Bangka Selatan.

Merupakan desa yang mayoritas penduduknya berprofesi sebagai petani. Secara geografis hal ini dikarenakan wilayah Desa Nyelanding dataran dengan kondisi tanah sedikit bergelombang dan bukan pantai, dengan memiliki luas wilayah 111,40 /km2.

Jika ingin bepergian ke Desa Nyelanding dari ibukota provinsi. Dibutuhkan jarak sekitar 104 km, sedangkan jarak dari ibukota kabupaten sekitar 53 km, dan dari ibukota kecamatan sekitar 14 km.

Berdasarkan profil Desa Nyelanding tahun 2017, Desa/Kelurahan terbagi 4 batas wilayah yaitu, sebelah Utara Paku dan Sengir, sebelah Selatan Pulau Besar dan Trans, sebelah Timur Pergam, Delas dan Air Gegas , Sebelah Barat Desa Bedengung.

Mulai dari tersedianya sumber mata air panas yang mengandung unsur-unsur, seperti kalsium, litium, atau radium yang dapat dikonsumsi, mandi dan sebagainya oleh masyarakat sekitar, tempat tersebut sangat potensial untuk dikembangkan.

Objek wisata embung air panas yang berada sekitar 800 meter di sebelah utara pemukiman penduduk itu memiliki luas area 6,708 hektar dan memiliki 8 sumber mata air, terdiri 4 sumber mata air panas dan 4 sumber mata air dingin.

Ke empat sumber mata Air Panas tersebut memiliki tingkat suhu yang berbeda-beda dan salah satunya dari ke empat sumber mata embung air panas tersebut dapat langsung diminum tanpa harus dimasak terlebih dahulu.

Pantauan media saat berkunjung ke wisata air panas alami ini, tak hanya sebagai objek wisata alam, keberadaannya juga dapat membantu kebutuhan air bersih warga saat musim kemarau tiba.

“Saat musim kemarau, tidak pernah kekeringan, paling hanya menyusut saja,” papar Novi, pengunjung yang saat itu kebetulan berada di lokasi wisata.

Novi juga mengatakan air panas itu bukan diambil oleh penduduk Nyelanding saja, melainkan warga desa sebelah ikut mengambil air tersebut untuk dijadikan kebutuhan sehari-harinya seperti Desa Delas, Desa Airgegas, Desa Bedengung dan sekitarnya, bahkan dari pengunjung pun ikut juga membawa pulang.

“Banyak penduduk yang mengambil air tersebut, karena warga yang berdatangan bukan hanya warga Nyelanding saja melainkan dari penduduk sebelah juga ada, kadang pengunjung yang berdatangan pun turut mengambilnya untuk dibawa pulang,” pungkasnya.

Diharapakan kedepannya, kata Novi, Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan (Basel) lebih memperhatikan objek wisata yang berada jauh dari perhatian agar nantinya air panas tersebut dikenal lebih luas oleh masyarakat luar ataupun di mancanegara.(Adya/Yadi)

Eksplorasi konten lain dari Sekilas Indonesia

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan Membaca

%d