Daerah

Dampak Abrasi Tak Meluas, Warga Serta Kepala Desa Bontosunggu Jeneponto Berharap Dapat Diperhatikan

×

Dampak Abrasi Tak Meluas, Warga Serta Kepala Desa Bontosunggu Jeneponto Berharap Dapat Diperhatikan

Sebarkan artikel ini

SEKILASINDONESIA.ID, Jeneponto – Warga yang bermuking di pesisir pantai di dusun Kalumpang Desa Bontosunggu Kecamatan Tamalatea Kabupaten Jeneponto, Sulsel, membutuhkan bantuan penanganan abrasi.

Pantauan awak media Sekilas Indonesia.  Di lokasi rumah warga yang berada di bibir pantai tersebut, satu unit rumah panggung diikat dengan tali, bahkan bagian dapur rumah tersebut sudah hilang dibawah air laut. Bahkan dari beberapa rumah membangunkan bangunan tanggul penahan ombak sendiri.

Click Here

Hal itu, membuat warga yang bermukim di dusun kalumpang meminta kepada pihak Pemerintah Kabupaten, Provinsi Hingga Pusat untuk segera diperhatikan dampak bahayanya.

Salah satu warga yang dimintai tanggapannya tersebut, menyampaikan bahwa sejak dua tahun terakhir ini air pasang terus naik ke bibir pantai, sehingga rumah warga yang berada tepat di pinggiran itu sudah ada yang rusak bahkan yang kita liat ini rumah panggung sudah ada yang bergeser.

“Kita sudah liat pak rumah ini, bangunan rumah kayu ini sudah adami yang hilang separuh bahkan ada yang bergeser mi,” ungkapnya dihadapan awak media sambil menunjukkan rumah yang sudah terkena dampak abrasi, Sabtu (14/1/2023).

Warga paru baya ini sangat berharap banyak untuk ditindak lanjuti mengingat sewaktu-waktu dapat membahayakan dampak rumah dan jiwanya.

“Kemarin, beberapa rumah itu sudah ada yang kemasukan air dari laut pak,” Jelasnya.

Sementara, Kepala Desa Bontosunggu H. Kamiluddin, menyampaikan banyak perhatian kepada Pemerintah Kabupaten, Provinsi dan Khususnya Pemerintah Pusat, agar upaya kami untuk warga kami yang sekitar 200an KK di bantaran bibir pantai yang bermukim di dua dusun yang mengalami abrasi ini mendapatkan perhatian agar rumah mereka bertahan.

“Ini terjadi sejak 2 Tahun terakhir abrasi ini mengakibatkan beberapa rumah itu kena dampaknya,” kata dia.

Menurutnya, gelombang potensi air laut yang ada di perairan desa Bontosunggu itu bisa mencapai 5 meter akhir-akhir ini, sehingga dapat mencapai ujung aspal jalan poros Desa. Hal ini juga sangat berdampak pada rumah warga yang ada dipinggir laut yang bahkan air laut masuk ke pekarangan rumah.

“Ini setelah Tahun Baru tinggi gelombang air itu hampir lima meter, bahkan air laut masuk ke rumah warga dan diujung jalan aspal,” sebutnya.

Maka dari itu, Ia selalu Pemerintah Desa mengharapkan untuk segerah mendapatkan perhatian khusus, agar dampak dari abrasi ini tidak lebih meluas ke pemukim rumah warga yang lain.

“Kita tau bersama untuk menganggarkan dari dana desa itu mungkin tidak bisa, mengingat dana desa itu terbatas. Sehingga kami ini perpanjangan tangan dari warga untuk meminta kepada Pemerintah Kabupaten, Provinsi hingga pusat untuk memperhatikan memberikan bantuan tanggul pemecah ombak agar tak abrasi lagi,” harap Kamiluddin bersama warga yang terkena dampak abrasi itu.

(Firmansyah)

Eksplorasi konten lain dari Sekilas Indonesia

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca