Daerah

Libatkan Lintas Sektor dan Program, Pemateri Lokus Stunting Paparkan Ini di Desa Bontomanai Bangkala

×

Libatkan Lintas Sektor dan Program, Pemateri Lokus Stunting Paparkan Ini di Desa Bontomanai Bangkala

Sebarkan artikel ini

JENEPONTO – Dinas Kesehatan Kabupaten Jeneponto terus melakukan Pertemuan Koordinasi Konvergensi lintas sektor dan lintas program (Rembuk Stunting) Tingkat Desa.

Kali ini, Desa yang Masuk dalam kategori lokus stunting yang dikunjungi dalam pertemuan rembuk stunting yakni Desa Bontomanai Kecamatan Bangkala.

Click Here

Dalam pertemuan tersebut dengan penerapan protokol kesehatan yamg ketat, antusiasme para peserta mendengar para pemateri terkait dengan penanganan stunting didesa.

Pertemuan digelar di aula kantor desa bontomanai, Jumat (26/8/2021). Pagi.

Turut di hadiri, Kades, sekdes, BPD, tokoh agama, kader posyandu, Kader Pembangunan Manusia (KPM), pendamping Desa, Remaja Peduli Kesehatan, bidan desa, petugas Puskesmas Bangkala dan serta yang hadir.

Seksi Kesehatan Keluarga dan Gisi Dinas Kesehatan Kabupaten Jeneponto, selaku pembawa materi Fahrir, SKM, menyampaikan kita terus melakukan penyuluhan terhadap penanganan stunting yang mana kita melibatkan lintas sektor dan lintas program. Bahwa stunting disebabkan adanya gangguan pemenuhan gisi pada anak 1000 Hari Pertama Kehidupan.

“1000 Hari Kehidupan adalah periode percepatan tumbuh kembang yang dimulai sejak terbentuknya janin dalam kandungan hingga anak berusia 2 Tahun,” ucapnya.

Di sela itu, ia pun memaparkan kerangka pikiran penerunan stunting terintegrasi berbagai pilar, pertama pilar 1 Komitmen dan visi kepemimpinan, kedua kampanye nasional dan perubahan perilaku, ketiga konvergensi program pusat, daerah dan desa, ketahanan pangan dan gisi dan terakhir pemantauan dan evaluasi.

Terus langkah apa yang harus dilakukan dengan melalui 13 intervensi gisi berdampak besar mengurangi stunting sebesar 20 persen apabila cakupanya mencapai 90 persen.

Intervensi penurunan stunting di desa (Cash For Work), sebagai berikut salah satunya, promosi menyusui asi ekslusif, suplementasi vitamin A, pemberian obat cacing, STBM, Pansimas, pemberian makan tambahan untuk balita dan lain sebagainya.

“Selain materi diatas, Juga ada penyampaian materi terkait Jaring Smart dari tim dinas oleh Abdul Rahman Akmal, SKM m.kes,” tulisnya.

(Firmansyah).

 

Eksplorasi konten lain dari Sekilas Indonesia

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan Membaca

%d