LEBAK, SEKILASINDO. COM-Warga keluhkan Pengerjaan Peningkatan Sarana Prasarana Infrastruktur di Kawasan Startegis di Kampung Sawah RT. 003 RW. 008 Desa Sawarna Kecamatan Bayah Kabupaten Lebak menuai sorotan. Pasalnya, dalam papan proyek tidak tertera Volume pekerjaan.
Parid Nawawi (41), salah satu warga
Desa Sawarna yang merupakan juga mantan TPK Desa Sawarna, sangat menyayangkan dan menurutnya seharusnya volume pembangunan turut di publikasikan di papan proyek demi keterbukaan informasi publik dan transparansi.
“Harusnya lebih detail dipapan informasi proyek itu, volume gak jelas, tadi saya berusaha untuk mempertanyakan di konsultan namun konsultannya jarang ada diproyek.” Akunya Parid Nawawi
via WhatsApp. Senin (08/07/2019).
Selain itu, kontraktor yang mengerjakan tidak melibatkan warga sekitar. “Seharunya ada nilai pemberdayaan lokal yang bisa dipekerjakan.” Kesalnya.
Masih kata Parid, dalam pengerjaan betonisasi tersebut pihak kontraktor hanya mengerjakan dengan cara manual, dimana terlihat dia adukan semen dengan pasir dan krikil dengan menggunakan molen sehingga terkesan dikerja asal asalan.
“Kami duga pengerjaannya tak sesuai dengan takaran, tadi pak RW saya konfirmasi satu sak semen eta tiga molen lamun di TPK mah satu sak satu molen.” pungkasnya.
Hal senada di katakan Usep Lukman, Ketua RW 008 Desa Sawarna. Dirinya menyayangkan atas pekerjaan tersebut. Seharusnya pihak kontraktor menggunakan Ready Mix supaya tak diragukan lagi kwalitas dari betonisasi tersebut. Kesal Usep
Diketahui, Proyek tersebut dikerjakan oleh CV. Firas Hukama dengan konsultan pengawas dari PT. Matriks Teknik Konsultama, dengan nilai kontrak Rp. 178.900.576, Nomor Kontrak 640/SPK.17/INFRAS-PBL/PERKIM2019 dengan waktu pelaksanaan 90 hari kerja, sumber dana APBD Provinsi Banten Tahun Anggaran 2019.
Hingga berita di tayangkan, wartawan sekilasindo.com terus mencoba menggali informasi untuk mendapatkan keterangan yang lebih lanjut. **(Usep)
