
LEBAK SEKILASINDO.COM – Warga kecewa jembatan dan jalan poros desa yang berada Kampung Bojong Koneng Desa Parung Sari tak pernah dibangun, pasalnya jembatan dan jalan tersebut penting bagi aktifitas masyarakat karena merupakan penghubung antar desa. Warga kecewa dan mengeluhkan jembatan dan jalan tersebut dikarenakan tidak pernah dibangun dan tak ada perhatian dari pemerintah.
Duri, tokoh masyarakat setempat menyampaikan kekecewaannya terhadap sikap pemerintah yang tidak memperhatikan aspirasi masyarakat.
“Saya sangat kecewa sikap pemerintah, karena sepengetahuan saya sudah masuk skala prioritas, di Musrenbang kita masukkan, bahkan proposal sering ditujukan tapi tetap tidak dibangun,” ujarnya.
Dikatakannya, Musrenbang tidak berdampak karena sudah beberapa tahun tidak ada realisasinya.
“Dari tahun 2016 kami berupaya, baik proposal dan Musrenbang sudah diajukan, kalau begitu Musrenbang tidak ada dampaknya dan hanya formalitas saja,” tandasnya.
Duri juga merasa sudah putus asa harus kemana lagi dirinya memperjuangkan keinginan masyarakat.
“Ya kami bingung mau kemana dan ke siapa lagi menyampaikan aspirasi warga, karena usaha dan upaya sudah dilakukan tetapi nihil tidak diperhatikan oleh pemerintah,” ungkapnya.
Terpisah, Aan Suanda Kades Parung Sari menuturkan dirinya sudah berupaya untuk mewujudkan pembangunan harapan warganya.
“Saya sebagai Kepala desa sudah berusaha, proposal jalan dan jembatan tersebut beberapa kali kami ajukan diantaranya langsung ke Bina Marga dan Bapeda, ke Bupati Lebak melalui Bina Marga, Wagub melalui ajudan dan biro umum, bahkan ke gubernur melalui orang dekatnya, serta Musrenbang pun masuk skala prioritas, tapi tak pernah ada realisasinya,” terangnya.
Dijelaskannya, jumlah anggaran Dana Desa (DD) terbatas, sehingga butuh dari sumber anggaran lainnya seperti APBN, APBD I atau APBD II.
“Dari DD tidak cukup, karena kita banyak pembangunan lainnya seperti jalan lingkungan dan jalan poros desa, jadi harapan kami untuk jembatan Ciastana kampung Bojong Koneng agar dibangun oleh Kabupaten, Provinsi ataupun Pusat, mohon perhatiannya,” jelas Aan.
Kata dia, dikarenakan sangat pentingnya jembatan tersebut, warga pun rela bergotong royong membersihkan dan membetulkan seadanya.
“Saking pentingnya karena akses warga sebagai penghubung antar Desa, kami dan warga rela gotong royong, padahal saat ini sangat susah untuk menggerakkan warga mau bergotong royong,” pungkasnya.
Selanjutnya,bukan itu saja anak-anak sekolahpun merasa terganggu apabila musim hujan, dan pemerintah daerah harus peduli terhadap infrastruktur demi kepentingan anak-anak bangsa ini.
Sebaliknya, tutur Ujang iskandar caleg dari Dapil 5 partai berkarya meninjau ke lokasi tersebut justru sangat memperhatikan, dan dimana peran anggota DPRD Lebak saat reses ke daerah pemilihannya atau mereka ini tidak mendengar usulan warganya.(Ui)