GOWA, SEKILASINDO.COM – Proyek Gapura jembatan kembar Sungguminasa yang menjadi ikon Kabupaten Gowa ini dikeluhkan oleh warga Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa.
Pasalnya proyek yang menelan anggaran milyaran rupiah itu berdiri hingga ketinggian 8 meter itu hanya menggunakan bambu saja bukan dari perancah (scaffolding) untuk konstruksi pembantu pada pekerjaan bangunan gapura jembatan kembar.
“Saat ini yang nampak hanya bambu yang menjulang tinggi berwarna hijau tua, kenapa proyek milyaran rupiah itu, dengan anggaran yang besar, kok hanya pakai bambu saja. Kenapa tidak menggunakan scaffolding,” cetus Memet yang merupakan warga Pallangga. Kamis (3/1/2019)
Sebenarnya scaffolding itu sangat penting bagi tukang atau pekerja karena sangat aman sehingga keselamatan kerja terjamin.
Selain itu berfungsi sebagai menyangga atau penopang beban fungsi dari scaffolding sendiri juga bisa sebagai akses jalan untuk para pekerja. Kita ketahui bahwa kontruksi bangunan biasanya memiliki akses jalan yang cukup sulit.
“Apalagi untuk bangunan yang tingginya 8 meter itu, seperti gapura jembatan kembar Sungguminasa, seharusnya menggunakan scaffolding bukan bambu. Dan gunanya perancah itu juga dapat membantu para pekerja untuk berlalu-lalang,” jelasnya kepada sekilas indonesia.com
Sekedar diketahui perancah (scaffolding) adalah suatu struktur sementara yang digunakan untuk menyangga manusia dan material dalam konstruksi atau perbaikan gedung dan bangunan-bangunan besar lainnya. Biasanya perancah berbentuk suatu sistem modular dari pipa atau tabung logam. (Shanty)