TAKALAR, SEKILASINDO.COM – Tanpa disadari seiring berjalannya waktu, pesta demokrasi Pemilihan Umum (Pemilu) Presiden dan Legislatif menyisakan waktu 5 bulan lagi.
Ahmad Nyengka, anak dari mantan Kades Nai Laidi Nyengka (Sapaan Akrab) yang pernah menjabat Selama 2 periode dalam jabatannya sebagai Kades Laikang, Kepada Sekilas Indonesia menuturkan melalui Whatsapp, Rabu (12/12/2018).
Bahwa sebelum memutuskan bertarung pada kontestasi pemilihan legislatif, Ia telah melalui kajian dan pemikiran yang matang serta mendengar beberapa pertimbangan dari pihak keluarga, sahabat, rekan dan kerabat yang mendorongnya untuk berkiprah di legislatif melalui jalur Partai kebangkitan Bangsa (PKB).
Dari proses tahap demi tahap, khususnya pemilihan legislatif setelah penetapan Daftar Calon Tetap (DPT) yang kini para caleg fokus pada tahap sosialisasi.
Para kandidat memanfaatkan waktu yang tersisa dengan bergerak turun ke daerah pemilihan untuk meraih simpatik para pemilih dengan metode dan cara masing-masing tanpa agenda dan konfirmasi.
Menurutnya, ini adalah pilihan yg sulit karena pandangan bahwa sebagai kader partai tentu harus paham tentang ideologi dan platform partai. Disamping itu tugas dan tanggung jawab seorang kader partai yang duduk dilegislatif tidaklah mudah, pasalnya partai politik memiliki fungsi sebagai penyerap, menghimpun dan menyalurkan aspirasi rakyat melalui fraksi di DPRD dalam menetapkan kebijakan dan peraturan daerah, sebab kebijakan dan peraturan daerah yang baik adalah mengandung nilai-nilai sosiologi dan filosofis sehingga penerapannya mudah dalam masyarakat karena peraturan itu sesuai dengan kebutuhan masyarakat
Siapa yang mendapat mandat dari masyarakat harus diakui dan diterima bahwa itulah pilihan yang terbaik sehingga jalinan komunikasi dan silaturahmi terhadap sesama caleg dalam partainya harus terjaga dan tidak boleh cedera, karena yang dikedepankan adalah suara include kepartaian.
“Yang terpenting persoalan siapa yang duduk itu adalah rezeki dan garis tangan yg telah menjadi ketentuan Yang Maha Esa dan tidak akan tertukar,” katanya.
Dikalangan para caleg bahwa Dapil 2 (marbo, mapsu, sanrobone) yang hanya meyediakan 7 kursi untuk diperebutkan, dari hampir ratusan caleg dari seluruh partai peserta pileg yg masing masing memiliki peluang dan kesempatan yang sama sehingga faktor kedekatan kekeluargaan dan pertemanan sangat menentukan.
Tambahnya, masyarakat laikang butuh pemimpin yang bisa menampung dan menyampaikan aspirasi masyarakat, terkhusus kepada masyarakat laikang.
“Putra dari Nyengka ini lahir dan besar di laikang, olehnya itu kami mendorong saudara Nai laidi dari partai kebangkitan bangsa (PKB) Takalar merasa terbuka ruang baginya untuk ikut berkompetisi dalam pileg kali ini,” ucap salah satu warga Desa Laikang.
(Aswin rasyid)