TAKALAR, SEKILASINDO.COM- Electone adalah musik organ tunggal yang sering manggung di acara pernikahan dan di acara syukuran,namun maraknya electone sawer hingga saat ini masih menimbulkan tanda tanya besar
Dimana goyangan erotis yang di tambah dengan saweran bukan hal yang wajar dipertontonkan di depan umum, apalagi di saksikan oleh semua kalangan baik anak-anak hingga orang dewasa, perempuan maupun laki-laki.
Tentunya dalam hal ini berdampak negatif dan merusak moral bagi generasi penerus bangsa kita, masyarakat yang sejahtera tercermin dari pemimpin yang tegas.
Namun degan lahirnya suatu pemimpin yang berpatokan dengan pancasila dengan dasar ketuhanan yang Maha Esa, tentunya didalamnya menjaga budaya dan menjunjung tinggi nilai-nilai ras dan agama
Seperti pejabat pelaksana tugas (PLT) Desa bontomanai, Ahmad Nur, menegaskan bahwa dirinya selaku Kepala Desa Bontomanai sangat melarang keras dengan adanya electone sawer yang selama ini marak di Bontomanai. Sebab, kebiasaan yang mereka lakukan tidak sesuai degan budaya kita, dan dapat merusak moral bagi generasi penerus bangsa kita, tegas Ahmad Nur, Senin (5/11).
“Saya akan melakukan pendekatan kepada warga untuk menyapaikan agar mereka bisa menolak electone sawer yang selama ini masuk di Desa Bontomanai, supaya masyarakat bisa sadar dengan hal- hal yang bertentangan dengan budaya kita”, ujarnya
Budaya itu memang perlu kita saring, jangan sampai menjadi kebiasaan sehinga dijadikan pembenaran, saya juga akan berkoordinasi dengan Aparat, para Ulama dan tokoh Agama sehingga kita dapat menimalisir kegiatan seperti itu, jelas Ahmad Nur, Senin (5/11). (Araswandi)